Menurut penelitian di Science Centre Singapore (2009), “Berjalannya arus listrik melalui tubuh manusia biasanya ditentukan oleh resistensi kulit, yang berkisar dari sekitar 1000 Ω untuk kulit basah untuk sekitar 500.000 Ω untuk kulit kering. Hambatan internal dari tubuh kecil, yaitu antara 100-500 Ω.”
Resistansi tubuh manusia terhadap aliran listrik berubah-ubah sesuai dengan kondisinya. Resistansi tubuh manusia terdapat hampir pada semua kulit tubuh. Kulit tubuh terdiri atas 2 (dua) lapisan, lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun dari sel-sel sisik (scally cell) yang mempunyai resistansi yang tinggi pada keadaan kering, bersih dan tidak sobek. Untuk kulit lapisan dalam, karena adanya cairan tubuh, memiliki resistansi relatif lebih rendah, yakni sekitar 300 Ω .
Jadi jika kulit sedang kering, resistansi menjadi tinggi dan cukup untuk melindungi dari bahaya sengatan listrik. Tetapi untuk mendapatkan kondisi kulit yang benar-benar kering adalah hal yang jarang dijumpai. Kecenderungannya setiap orang akan mengeluarkan keringat walaupun hanya sedikit. Oleh karena itu dianggap bahwa tubuh selalu basah, resistansi listrik menjadi rendah.
Selain itu, resistansi tubuh juga dipengaruhi oleh jenis kelamin. Wanita dewasa memiliki resistansi tubuh yang berbeda dengan laki-laki dewasa. Resistansi tubuh wanita dewasa lebih rendah dibanding resistansi tubuh laki-laki dewasa. Oleh karena itu arus listrik yang mengalir ke tubuh wanita dewasa cenderung lebih besar.
Jadi, hal-hal yang mempengaruhi resistansi tubuh manusia adalah :
Gambar 2 Hal Mempengaruhi Resistansi
No comments:
Post a Comment