Crew Operating Pattern adalah pola penjadwalan crew yang bermula dari homebase hingga berakhir lagi di homebase. Crew terdiri dari cockpit (pilot dan fo) dan cabin (pramugari). Suatu cropa yang baik adalah yang berpattern, tidak berubah-ubah, efektif dan efisien namun dalam kenyataannya cropa disesuaikan dengan rotasi pesawat. Dimana rotasi pesawat berdasarkan demand dari penumpang.
Crew merupakan suatu bagian tak terpisahkan dari dunia penerbangan. Dimana ada penerbangan maka disitu ada pramugari dan pilot. Pengaturan penjadwalan crew merupakan suatu kajian yang unik. Dimana kita tidak hanya asal-asalan menjadwal crew namun juga harus menyesuaikan dengan regulasi perusahaan maupun regulasi badan dunia. Pada PT Garuda Indonesia, regulasi yang digunakan merupakan regulasi yang dikeluarkan oleh otorita kelaikan udara nasional Indonesia serta BOM (Basic Operation Manual) yang dikeluarkan oleh Garuda Indonesia. Saat ini BOM yang berlaku adalah BOM rev 56. Tiap beberapa bulan sekali BOM mengalami revisi disesuaikan dengan perkembangan airlines dan kebijakan perusahaan.
Jadi, tujuan pembuatan cropa yaitu membuat pola penjadwalan crew berdasarkan regulasi yang berlaku dan cost seminimal mungkin.
Dimana urutan penerbangan berawal dari homebase hingga kembali ke homebase. PT Garuda Indonesia, mempunyai hub untuk cabin crew di Cengkareng, Denpasar, Jepang, China dan Korea.
Telah diketahui sebelumnya bahwa komponen biaya tertinggi dalam operasi jasa transportasi udara adalah direct operating cost dimana komponen terbesarnya adalah fuel cost, fixed aircraft cost dan juga crew cost. Bahkan biaya operasional crew menempati urutan kedua terbesar setelah biaya bahan bakar pesawat (avtur).
Pada PT Garuda Indonesia, flight schedule yang akan di assignment yaitupesawat type :
1. Airbus A330-200 dan A330-300
2. Boeing 730-800 NG (Next Generation)
3. Boeing 730-300, B730-400, dan B730-500 (Type classic)
4. Boeing 747-400
Problem yang sering muncul dalam penschedulan crew yaitu :
a. Bagaimana membuat suatu susunan jadwal crew yang bisa menekan cost perusahaan?
Kenapa hal ini penting?
Total biaya untuk operasional crew = cost acomodation + cost flight allowance +
cost lay over time + cost hotel
b. Perubahan pesawat, sehingga merubah pattern.
c. Pembuatan excell yang menyita waktu.
Crew merupakan suatu bagian tak terpisahkan dari dunia penerbangan. Dimana ada penerbangan maka disitu ada pramugari dan pilot. Pengaturan penjadwalan crew merupakan suatu kajian yang unik. Dimana kita tidak hanya asal-asalan menjadwal crew namun juga harus menyesuaikan dengan regulasi perusahaan maupun regulasi badan dunia. Pada PT Garuda Indonesia, regulasi yang digunakan merupakan regulasi yang dikeluarkan oleh otorita kelaikan udara nasional Indonesia serta BOM (Basic Operation Manual) yang dikeluarkan oleh Garuda Indonesia. Saat ini BOM yang berlaku adalah BOM rev 56. Tiap beberapa bulan sekali BOM mengalami revisi disesuaikan dengan perkembangan airlines dan kebijakan perusahaan.
Jadi, tujuan pembuatan cropa yaitu membuat pola penjadwalan crew berdasarkan regulasi yang berlaku dan cost seminimal mungkin.
Dimana urutan penerbangan berawal dari homebase hingga kembali ke homebase. PT Garuda Indonesia, mempunyai hub untuk cabin crew di Cengkareng, Denpasar, Jepang, China dan Korea.
Telah diketahui sebelumnya bahwa komponen biaya tertinggi dalam operasi jasa transportasi udara adalah direct operating cost dimana komponen terbesarnya adalah fuel cost, fixed aircraft cost dan juga crew cost. Bahkan biaya operasional crew menempati urutan kedua terbesar setelah biaya bahan bakar pesawat (avtur).
Pada PT Garuda Indonesia, flight schedule yang akan di assignment yaitupesawat type :
1. Airbus A330-200 dan A330-300
2. Boeing 730-800 NG (Next Generation)
3. Boeing 730-300, B730-400, dan B730-500 (Type classic)
4. Boeing 747-400
Problem yang sering muncul dalam penschedulan crew yaitu :
a. Bagaimana membuat suatu susunan jadwal crew yang bisa menekan cost perusahaan?
Kenapa hal ini penting?
Total biaya untuk operasional crew = cost acomodation + cost flight allowance +
cost lay over time + cost hotel
b. Perubahan pesawat, sehingga merubah pattern.
c. Pembuatan excell yang menyita waktu.