Plasenta previa? Semua ibu pasti agak asing mendengar istilah ini. Begitupun dengan saya. Awal kehamilan anak kedua ini, alhamdulillah tidak terjadi gangguan kehamilan. Ga pake mual, pusing, apalagi ga doyan makan. Berbeda dengan hamil anak pertama, yang bisa dibilang lebih manja, ga bisa masak (mabuk bawang..), ga bisa makan ikan. Hehee...
Saat usia kandungan kedua masuk 22w, tiba tiba ada sedikit flek. Kemudian langsung saya bawa ke dokter kandungan di Mayapada Tangerang (klo kata suami, ini rumah sakit hotel coz rumahsakitnya bersih banget , wangi, ga ada bau obatnya). Sejak kehamilan pertama saya memang sudah langganan di rumah sakit ini (rs provider kantor). Dokter kandungan yang pernah saya coba ada dr Wenny, dr Henry, dr Rahmayanti, dan terakhir dr Edwin. Masing masing pnya ciri khas dalam memeriksa. Akhirnya saat kehamilan pertama saya memutuskan untuk ke dokter Henry Sondakh ( kakek dokter. Heheeee). Kelahiran anak pertama akhirnya di caesar.
Saat hamil kedua ini, saya berpindah ke dr edwin(rekomendasi dari teman). Balik lagi ke plasenta previa, saat hamil 22w saya keluar flek. Kemudian setelah di usg, dokter mendiagnosa bahwa ari ari dedek bayi tepat berada di jalan lahir iatilah kedokteranya plasenta previa.
Untuk mengurangi flek biasanya dokter menyarankan untuk bedrest selama kurang lebih 3 hari. Waktu itu saya masih ngeyel, harusnya bedrest malah masuk kantor. Kasus plasenta previa tidak diikuti dengan rasa nyeri di perut. Sehingga kita merasa tidak terjadi apa apa, namun akibat yang ditimbulkan bisa fatal dan bertambah resikonya jika kita tidak mengikuti anjuran dokter.
2minggu setelah itu, saat kehamilan 24w. Benar saja, tidak hanya flek yang keluar tapi berupa darah segar yang ngalir tanpa disertai rasa sakit. Kemudian saya ke dokter kandungan lagi untuk memastikan tidak terjadi apa apa dengan janin.
Penyebab plasenta previa biasanya karena jarak kehamilan yang terlalu dekat, pernah operasi caesar, bekas kuret, usia ibu yang tidak lagi muda, serta bisa juga karena kurang gizi. Kasus plasenta previa yang terjadi pada saya, kebetulan disebabkan oleh jarak usia kehamilan yang terlalu dekat. Saya hamil anak kedua saat anak pertama saya usia 10 bulan. Normalnya jarak kehamilan kedua jika sebelumnya operasi caesar sekitar 2 tahun.
Akibat yang bisa ditimbulkan biasanya bayi lahir sebelun wakunya. Hal ini yang hrs dicegah.. jadi untuk mencegah hal itu disarankan bedrest total.. kemarin untuk mengurangi pendarahan, diberi dokter obat penguat, vitamin, anti biotik. . Mohon doanya ya, semoga kelahiran anak kedua saya ini lancar dan dedek serta ibunya bisa lahir dengan sehat.... aminnnn....
No comments:
Post a Comment