Gambar Blok diagram sistem rangkaian secara umum
Blok-blok yang terdapat didalam alat ini yaitu :
1. Sensor
Resistive sensor adalah sensor yang digunakan untuk mengukur perubahan resistansi yang ada di tubuh. Salah satu jenis resistive sensor menurut Doebelin yaitu potentiometer. Pada proyek akhir ini menggunakan potentiometer sebagai pendeteksi nilai resistansi yang ada di tubuh.
Sifat dari nilai resistansi yang ada di titik refleksi lebih kecil dibandingkan dengan nilai resistansi bagian kulit lainnya.
Gambar Perlawanan listrik yang terjadi di titik refleksi
Jika tanpa tegangan eksternal nilai arus yang melewati tubuh berkisar beberapa nA, ini merupakan nilai yang sangat kecil. Perlu electrode yang bagus dan sesuai untuk bisa mendeteksi arus di tubuh manusia. Berdasarkan dari jurnal ilmiah, A Non-Invasive Biopotential Electrode for The Correct Detection of Bioelectrical Current (2008), suatu electrode yang bagus untuk pendeteksian penyakit yaitu dengan ketentuan di bawah ini :
1. Dengan menggunakan elektroda yang terbuat dari bahan perak / perak klorida (Ag/AgCl) dapat meminimalkan overpotentials (selisih antara potensial setengah sel diamati untuk sirkuit tertentu dan potensial setengah sel standar). Dimana potensial standar (E0) adalah potensi 1M konsentrasi larutan pada suhu 25 ° C ketika tidak ada arus di seluruh antarmuka. Untuk Ag+Cl-, nilai potensial E0=+0.223V. sedangkan untuk Ag, nilai potensial E0=+0.799V (data didapat dari Medical Instrumentation Aplication and Design hal.192).
2. Ujung probe harus memiliki sebuah bentuk yang tepat untuk mengurangi rasa sakit bagi pasien dan untuk menjaga bidang kontak konstan pada kulit. Bidang kontak akan bervariasi sebagai fungsi dari tekanan yang diberikan oleh operator sedangkan arus yang akan diukur akan menjadi fungsi dari tekanan.
3. Arus yang mengalir di titik refleksi, ketika diukur dalam arus pendek, nilainya menurun dari nilai puncak ke kondisi stabil, ini digunakan sebagai fungsi dari parameter fisiologis banyak dan kondisi.
Pada proyek akhir ini, electrode yang digunakan adalah probe multimeter, hal ini dikarenakan keterbatasan perangkat yang ada di Indonesia, serta keterbatasan biaya penulis. Electrode yang sesuai dengan spesifikasi diatas, diproduksi oleh Negara luar. Electrode merupakan bagian dari alat yang kontak langsung dengan kulit. Ada tiga lapisan utama di kulit. Lapisan terluar atau epidermis, memainkan peran paling penting dalam antarmuka elektroda. Nilai arus yang melewati lapisan ini berubah-ubah terus, karena permukaan luar yang terdiri dari bahan mati di permukaan kulit dengan karakteristik listrik yang berbeda dari jaringan hidup. Lapisan lebih dalam dari kulit dan saraf berisi komponen vaskular kulit serta kelenjar keringat, saluran, dan rambut. Rangkaian ekivalen umum untuk menggambarkan karakteristik dari interaksi elektroda dan kulit digambarkan pada gambar berikut ini :
Gambar Rangkaian antarmuka ekuivalen antara kulit dengan electrode
to be continued...
susah-susah amat mbak...pake AVO meter biasa saja sudah bisa buat deteksi kesehatan dan penyakit.
ReplyDeletebagaimana caranya Pak?
ReplyDelete